Lebih dari Penjaga Pintu, Calon Satpam Belajar Disiplin dan Literasi Finansial

Tangerang, Techfin Insight — Profesi satpam sering hadir di depan mata kita, tetapi jarang benar-benar kita renungkan. Mereka berdiri di gerbang, mengawasi lalu lalang, menjadi penjaga senyap yang memastikan sebuah institusi berjalan aman.

Di balik peran itu, ada pertanyaan mendasar: bagaimana membentuk satpam yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga kokoh secara karakter dan finansial?

Pertanyaan itulah yang menjadi dasar sesi pelatihan di Institut Kemandirian (IK), sebuah pusat pemberdayaan kerja yang digagas Dompet Dhuafa.

Dalam sesi terbaru, Setiawan Chogah, penulis dan Editor-in-Chief Techfin Insight, diundang memberi pembekalan khusus, Kamis (11/9/2025) kepada 35 calon garda depan keamanan di aula Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Karawaci, Tangerang.

Materi yang ia bawakan keluar dari pola konvensional: alih-alih hanya bicara soal baris-berbaris atau keamanan fisik, ia mengajak peserta menyelami tiga akar utama: disiplin, integritas, dan empati.

“Satpam itu seperti akar pohon. Ia mungkin tidak tampak, tapi menjadi penopang yang membuat batang berdiri dan daun bisa bernafas. Kalau akarnya patah, pohon tidak lagi kokoh. Begitu juga satpam: profesinya menopang, meski jarang disorot,” ujarnya di hadapan puluhan peserta.

Disiplin dan Integritas sebagai Pondasi

Peserta diajak memahami bahwa disiplin bukanlah keterpaksaan, melainkan kebiasaan yang menumbuhkan rasa percaya.

Integritas bukan sekadar slogan, tapi konsistensi menjalankan nilai meski tidak ada yang melihat. Dua hal ini, menurut Setiawan, adalah modal tak tergantikan dalam profesi satpam.

Empati dan Konsep Diri

Lebih jauh, ia menyentuh wilayah yang jarang disentuh: konsep diri.

“Kalau kamu hanya melihat dirimu sebagai ‘penjaga pintu’, maka dunia akan menilai sebatas itu. Tapi kalau kamu percaya bahwa pekerjaanmu menjaga martabat orang banyak, maka profesi ini menjadi mulia,” tuturnya.

Setiawan Chogah, penulis dan Editor-in-Chief Techfin Insight, diundang memberi pembekalan khusus, Kamis (11/9/2025) kepada 35 calon garda depan keamanan di aula Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Karawaci, Tangerang.
Setiawan Chogah, penulis dan Editor-in-Chief Techfin Insight, diundang memberi pembekalan khusus, Kamis (11/9/2025) kepada 35 calon garda depan keamanan di aula Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Karawaci, Tangerang.

Empati menjadi jembatan, sebab satpam bukan hanya menghadapi situasi teknis, tetapi juga manusia dengan ragam emosi.

Literasi Finansial: Menjaga Diri di Tengah Godaan

Sesi diakhiri dengan topik yang jarang hadir dalam pelatihan satpam: literasi finansial dasar. Setiawan menekankan pentingnya mengelola gaji bulanan, disiplin menabung, dan menghindari jerat utang konsumtif.

“Finansial itu bukan soal besar kecilnya gaji, tapi soal bagaimana kamu mengelola. Jangan sampai profesi yang mulia ini runtuh hanya karena salah kelola uang,” katanya.

Lebih dari Sekadar Pelatihan

Pelatihan ini menjadi penanda bahwa pembekalan bagi satpam seharusnya tidak berhenti pada kemampuan fisik.

Melalui pendekatan holistik—karakter, empati, dan finansial—Institut Kemandirian bersama PT Mandiri Insan Berdaya (MIB) berupaya mencetak tenaga kerja yang utuh: satpam yang bukan hanya “penjaga gerbang,” melainkan juga penjaga nilai.

Kredit Redaksi:
Penulis: Keira Zareen
Bagikan konten ini: