KARAWACI, 26 Agustus 2025 — Institut Kemandirian Dompet Dhuafa kembali membuka ruang belajar keterampilan menjahit bagi masyarakat. Kali ini, sebanyak 12 peserta resmi mengikuti Pelatihan Menjahit Depok dan Karawaci yang dibuka pada Kamis (24/7) di Kampus Utama Institut Kemandirian Karawaci. Peserta terdiri dari lima orang peserta jahit Karawaci dan tujuh orang peserta jahit Depok.


Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen Institut Kemandirian dalam mencetak generasi yang mandiri secara ekonomi. Selama program berlangsung, peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis (hardskill) menjahit, tetapi juga penguatan softskill seperti kepercayaan diri, disiplin, hingga kesiapan menghadapi dunia kerja dan wirausaha.

Imam Baihaqi, Wakil Direktur Institut Kemandirian, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar peserta mampu memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya menghasilkan peserta yang mahir secara teknis dalam menjahit, tetapi juga membentuk pribadi yang tangguh, percaya diri, dan siap bersaing di dunia kerja maupun wirausaha. Manfaatkan kesempatan ini sebagai langkah nyata untuk membangun masa depan yang lebih mandiri,” ujarnya.

Inspirasi juga datang dari alumni pelatihan sebelumnya yang turut hadir berbagi pengalaman. Novri, salah satu alumni, menceritakan perjalanan dirinya yang sempat ragu apakah bisa bertahan hidup dari menjahit.
“Saya dulu juga memulai dari nol, bahkan sempat ragu apakah bisa hidup dari menjahit. Tapi setelah mengikuti pelatihan ini, saya belajar bukan hanya keterampilan, tapi juga semangat pantang menyerah. Sekarang alhamdulillah saya sudah punya usaha sendiri dan beberapa pelanggan tetap. Pesan saya, jangan takut memulai dan terus belajar, karena peluang itu selalu ada selama kita mau berusaha,” tutur Novri penuh semangat.



Hingga bulan September ini, para peserta pelatihan baik di Depok maupun Karawaci telah menyelesaikan berbagai proyek keterampilan menjahit, mulai dari membuat baju koko, satu setel baju tidur, celemek, tas,daster, baju anak-anak, kemeja, hingga celana. Setiap karya menjadi proses belajar yang mengasah ketelitian, kreativitas, sekaligus kepercayaan diri peserta dalam menghasilkan produk layak pakai.

Sebagai salah satu peserta, Sekar Maharani turut menyampaikan harapannya setelah mengikuti pelatihan ini. “Saya sangat bersyukur bisa ikut pelatihan menjahit ini. Ke depan, saya ingin membuka butik kecil dan usaha jahit rumahan sendiri, sehingga bisa membantu perekonomian keluarga. Terima kasih banyak kepada Institut Kemandirian, Dompet Dhuafa, dan seluruh donatur yang telah memberi kesempatan bagi saya untuk belajar dan meraih mimpi,” ungkapnya.


Saat ini, pelatihan masih terus berjalan. Sebagai bagian dari output, hasil karya para peserta nantinya akan dipamerkan dan dijual dalam kegiatan “Goes to Public” di akhir pelatihan. Melalui agenda ini, peserta tidak hanya menguji hasil karya, tetapi juga dilatih memahami pasar, menjalin interaksi langsung dengan calon konsumen, dan membangun kepercayaan diri terhadap produk yang mereka hasilkan.
Kegiatan “Goes to Public” ini telah lebih dulu dilaksanakan oleh peserta pelatihan jahit Karawaci pada Ahad, 21 September 2025, di Islamic Village Karawaci. Dalam kesempatan tersebut, peserta berhasil menjual beberapa produk hasil karya mereka kepada pengunjung. Sementara itu, peserta pelatihan jahit Depok dijadwalkan akan menggelar kegiatan serupa pada Ahad, 28 September 2025, di Depok. Setelah ini, peserta akan menjalani proses magang selama satu bulan sebelum resmi menjadi alumni.

Institut Kemandirian meyakini, dari ruang belajar sederhana ini akan lahir wirausahawan baru yang berdaya, mandiri, dan mampu mengangkat kesejahteraan keluarga serta lingkungannya.
Teks & Foto : Siti Halimatussadiah
Penyunting : Siti Halimatussadiah, Sri Apriyanti



