
Institut kemandirian Dompet Dhuafa – DSC_0563
Siang itu cuaca cukup tidak bersahabat dengan kami tim Surveyor calon peserta inkubasi Program Pemuda Tangguh Prudential- Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Tim yang terdiri dari 4 orang ini beranggotakan Arief Rachman, S.KG (Project Officer Program Prudential) Dudung Badrujaman, S.Pd (Pendamping Program Prudential), Teguh Asgara Sitepu, SIP, dan Susi Darto (Rekruitment ExHouse). Harus rela berhujan-hujanan (ya memang di dalam mobil sich.., he) untuk mencapai tujuan kami yaitu kediaman para calon penerima manfaat program inkubasi pasca pelatihan keterampilan Tataboga di Cijeruk, kabupaten Bogor. Tim ini bertugas untuk mensurvey keadaan keluarga calon penerima manfaat dari segi keadaan rumah dan juga keadaan unit usaha yag telah berjalan sebelumnya. Data ini nantinya akan di komparasi dengan busines plan yang telah di buat oleh calon penerima manfaat pada saat inkubasi tahap I di aula yayasan Rahmatan lil’alamin beberapa minggu sebelumnya.
Roda Mobil Sujuki APV ini merangkak naik di tanjakan barat cijeruk bogor. Agenda pertama adalah menemui bu Ai Siti Maryam di rumahnya. Kampung geblug, desa palasari kec. Cijeruk. Hujan besar tak menjadi halangan bagi tim ini untuk terus berjalan walaupun sesekali harus bertanya sana sini. Akhirnya sampailah kami di kediaman Bu ai,. Ternyata hanya berjarak sekitar 10 meter dari kantor desa palasari. Keramahan khas sunda tampak di perangainya yang mempersilahkan kami untuk masuk ke rumahnya, tak lupa beliau juga menyuguhkan beberapa makanan riingan dan air putih untuk kami.

Institut kemandirian Dompet Dhuafa – DSC_0563
Pembicaraan pun berlanjut seputar kondisi usaha yang dirintis bu Ai. Dia menyampaikan bahwa dulu dia sempat merasakan masa kejayaannya dalam berjualan, hampir tiap hari keuntungannya bertambah. “ dagangan saya dulu sempet laku keras, tapi semenjak saya sakit yang tidak biasa kentungan dagangpun habis oleh saya karena dipakai biaya berobat, ditambah sekarang saingannya udah banyak, jadi yah begini pak, sekarang mulai lagi dari nol” ujar bu ai. Bu Ai pun sangat berterimakasih kepada Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dan PT Prudential Life Insurance, yang telah memberikan pelatihan Tataboga sehingga dengan keterampilan yang telah dia miliki dari pelatihan akan dia coba praktikkan di warungnya dengan inovasi yang baru.
Dilihat dari sisi tempat, sebetulnya warungnya bu ai cukup strategis, ya walaupun bukan di samping jalan besar tapi tempat itu berhadapan dengan sekolah dasar palasari. Dengan jumlah murid lebih dari 40 orang perkelas dan waktu aktif 6 hari per minggu, sebetulnya sudah cukup dijadikan konsumen tetap warung, tinggal cara pengemasan dan inovasi dagangan yang akan menarik minat konsumen untuk datang ke warung bu ai. Manajemen keuangan juga patut diperhatikan agar arus kas-nya terkelola dengan baik. Itulah yang tim survey sarankan. Rencananya jika bu ai lolos di tahap seleksi inkubasi di akan meningkatkan jumlah dan pengemasan dengan menggunakan mangkok sterofom. Inovasi lain di akan membuat goreng mie ayam mini dengan resep yang telah di palajari di pelatihan.

Institut kemandirian Dompet Dhuafa – DSC_0563
Kumandang adzan ashar menggema di surau-surau bukit desa palasari memanggil kami untuk merehatkan diri berhenti sejenak dari aktifitas duniawi agar bermuhasabah akan apa hakikat diri. Kamipun melanjutkan perjalanan ke rumahnya bu imas setelah sebelumnya shalat asar berjamaah dulu di masjid Rahmatan Tanjakan barat.
Menuju kediaman bu imaspun bukan tanpa rintangan. Jalan batu yang aspalnya sudah hampir habis menemani perjalanan kami. “srookk..” tiba-tiba ban mobil yang kami tumpangi slip tidak bisa jalan. Akhirnya setelah berdiskusi dengan bu imas kami putar balik ke jalan lain untuk langsung mendatangi warung.
Warung bu imas sangat kontras dengan keadaan di sekelilingnya. Warung yang terletak di samping pos ronda ini memang tidak seperti warung-warung pada umunya yang terletak di pemukiman padat penduduk. Bu imas hanya memanfaatkan lahan seluas 2×3 meter berhimpitan dengan pos ronda. Tapi di sisi lain tempat ini juga cukup strategis karena berada di samping jalan dan di samping kanannya ada lapangan bola. Target konsumennya biasanya masyarakat yang bermain bola dilapangan dan masyarakat yang kebetulan lewat. Mie rebus menjadi pilihan bu imas, karena lebih praktis dan cukup banyak peminatnya.
Bu Imas membuka warungnya dari jam 12.00 sampai dengan jam 22.00. tanpa ditemani oleh siapapun bu imas terus bersemangat . “ saya biasa buka warung jam 12 pak, tutupnya ya jam 10 –an malam, kalo pagi saya belanja dulu kan pak jadi belum bisa buka pagi “ ujar bu imas. Kadang dilematis ketika harus memilih antara mengurus anak di rumah dengan bantu suami mencari nafkah.” Ya begitulah pak, karena jarak rumah saya cukup jauh ya dari rumah, jadi anak2 sering saya tinggalkan, ya klo bapaknya udah pulang sama bapaknya” tambah bu imas.
Ya begitulah perjuangan bu imas untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dengan keterampilan tata boga yang telah dia miliki dia punya mimpi untuk mengembangkan kreasi usahanya, walau dengan peralatan yang terbatas. Diapun punya harapan jika lolos di tahap seleksi ikubasi ini dia punya ambisi untuk menambah peralatan dan bahan jualannya sehingga bisa banyak kreasi makanan yang bisa ditawarkan ke konsumen. Kemudian rencananya dia akan membuat “saung” di depan warung supaya yang makan tidak di pos ronda.
Demikian catatan perjalanan kami hari ini, banyak pelajaran yang bisa kita ambil ketika kita banyak berinteraksi dengan orang. Kita akan belajar tentang semangat, pantang menyerah, pilihan hidup, bahkan resiko yang harus diambil ketika memilih jalan hidup. Dimana ada masalah di sanalah tempat dimana tuhan mendidik untuk mendewasakan kita.
Akan banyak cerita-cerita inspirasi lainnya, seiring dengan banyak nya orang–orang luar biasa yang akan kami temui di kemudian hari. Selamat berjuang para alumni pelatihan PROGRAM PEMUDA TANGGUH PRUDENTIAL semoga Allah merahmati dan membuka jalan hidup anda menuju kemandirian finansial.
APA KABAR WIRAUSAHA MUDA …. ??,
MANDIRI, KREATIF, INSPIRATIF…!!!!
Oleh : Dudung Badrujaman, S.Pd – Pendamping Program ExHouse Prudential