Mantan TKI Korea ingin Menjadi Pengusaha Mandiri dan Produktif

[Institutkemandirian.org] Selasa, (28/6) Para mantan TKI Korea yang telah menyelesaikan masa kontrak kerjanya di Korea Selatan, Selasa 28 Juni, berkumpul di Gedung Wardah, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Republika (IK-DDR), Karawaci Tangerang dalam sebuah acara yang dikordinir oleh Lingkar Wirausaha Indonesia di Korea (LWI Korea). Para TKI ini bertekad ingin menjadi pengusaha-pengusaha yang tersebar di seluruh Indonesia, dan menggabungkan diri bersama para ‘Alumni Korea’ lainnya, dalam sebuah Jaringan Ekonomi Transaksi TKI Korea (JETT Korea).

Kedepannya, JETT Korea diharapkan dapat menjadi wadah bagi para Alumni Korea yang ingin memulai berwirausaha di daerah-daerah asal para TKI. “Dengan bermitrakan Institut Kemandirian – Dompet Dhuafa Republika, JETT korea juga menjadi wahana dalam melakukan program pembinaan, pelatihan kewirausahaan dan perencanaan keuangan bagi para Anggotanya”, papar Eko Munarko, Ketua JETT Korea.

“Potensi para TKI Korea sangat besar, bukan hanya dari sisi finansial yang bisa dicadangkan setelah 3-5 tahun bekerja di Korea, namun juga para TKI tersebut masuk ke dalam umur-umur produktif” menurut SekJend LWI Korea, Andy Tirta. “Dengan jumlah TKI Korea yang mencapai 30 ribu orang dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, munculnya para pengusaha-pengusaha ini dapat mendorong perekonomian dari daerah-daerah asal TKI”, tambahnya. Menurut salah satu peserta asal dari Nganjuk, Nurwahid, wadah ini  sangat penting dan bermanfaat untuk para alumni korea untuk memulai babak baru dalam dunia kewirausahaan.

Dalam acara ini dipaparkan materi kewirausahaan dan perencanaan keuangan yang disampaikan oleh para trainer dari IK-DDR dan juga dilakukan penandatanganan MoU antara JETT Korea dengan IK-DDR dimana ke depannya, para anggota JETT Korea akan mendapatkan pelatihan kewirausahaan, perencanaan keuangan dan juga pendampingan dalam usaha yang dijalankan.  (ANDY TIRTA)

 

 

 

 

 

Bagikan konten ini: