Bukan Bunda Puteri Tapi Bunda Eni

DSCN0881

Oleh: Dudung Badrujaman*)

tak sedikit orang yang mencibir terhadap apa yang saya lakukan. Tapi saya tidak akan terpengaruh. Saya akan terus berjuang untuk menjadi orang tua bagi mereka”

Akhir akhir ini kita di sibukan dengan tontonan drama politik negeri ini tentang pengakuan akan sosok bunda puteri. Ada yang mengaku kenal, tidak kenal atau bahkan pura-pura tidak kenal. Tapi apapun itu bagi saya tidak penting tentang sosok bunda puteri itu, yang saya akan ceritakan disini adalah sosok bunda yang lain. Gelar bunda yang tidak semata-mata disematkan secara tidak sengaja tapi karena pengakuan dari orang –orang yang merasakan kehadirannya.

Ismaiyeni namanya. Wanita kelahiran Depok 46 tahun yang lalu ini memang beda dengan wanita pada umumnya. Selain menjadi ibu rumah tangga bagi suami dan anak-anaknya dirumah, dia juga menjadi ibu bagi anak-anak yang memerlukan kasih sayang diluar sana. Bunda Eni (begitu anak-anak yang diasuhnya memanggilnya) seakan menjadi oase bagi anak-anak yang haus akan kasih sayang di padang pasir kehidupan keluarga. Di kampungnya (rw 01 kelurahan beji, kec. Beji, kota Depok) dia memulai mengumpulkan anak-anak yang sering bergaul di jalanan dan beraktifitas yang tidak jelas. Kekhawatiran akan pergaulan bebas dan ancaman narkoba bagi anak-anak ini menjadi motivasi dia untuk mengumpulkan mereka di rumahnya.” Saya khawatir mereka terjerumus pada pergaulan yang tidak semestinya pak, sudah banyak contoh. Termasuk salah satu teman mereka yang sekarang di penjara gara-gara narkoba” begitulah keluh bu Eni, di sela-sela pelatihan teknisi HP Program Pemuda Tangguh Prudential-IK Dompet Dhuafa Rw 10 kelurahan Beji Depok.

DSCN0774

Benar kata bunda Eni, salah pergaulan bisa menjadi penyebab terjerumusnya mereka ke dalam dunia hitam. Beliau juga menceritakan anak yang dipenjara itu bukan karena mengkonsumsi/ mengedarkan narkoba. Tapi karena salah memilih teman, sehingga temannya tersebut menipu dengan menyuruh dia membawa kantong plastik yang berisi narkoba. Karena percaya dia bawa kantong itu dan pada akhirnya dia ditangkap polisi karena yang dibawa adalah narkoba.

Tugas Bunda Eni memang berat, dia harus bekerja ekstra keras untuk membimbing lebih dari sepuluh orang anak yang biasa tinggal di rumahnya. Karena yang dia hadapi adalah lingkungan pergaulan kota besar yang keras seperti depok ini. Disamping itu dia hanya seorang diri, tanpa yayasan, tanpa gaji, apalagi dana untuk operasional anak-anak yang tinggal setiap hari di rumahnya. Kebutuhan makan, minum, bahkan jajanpun kadang mereka minta.Tapi apakah karena itu beliau menyerah? Sama sekali tidak! Dari awal memang dia bekerja tanpa pamrih, dia bekerja karena cinta terhadap anak-anak itu. Beruntung bunda Eni memiliki suami yang selalu mendukung segala aktifitasnya. Walau hanya bekerja sebagai buruh biasa tapi dia tidak pernah merasa rugi sebagian dari rejeki yang telah di carinya digunakan oleh anak-anak yang tinggal di rumahnya. Bahkan dia senang karena bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Bunda Eni memang sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, bagaimana tidak ditengah sikap individualis masyarakat kota dia tampil dengan gagah melawan arus pergaulan bebas dan narkoba untuk melindungi anak-anak yang ada di sekitarnya. Tak sedikit cibiranpun dia terima dari orang yang iri padanya yang menganggap aktifitasnya hanya ingin pujian semata. Tapi dia tidak peduli, dia terus melaju tegar menghadapi rintangan karena dia hanya menginginkan anak-anak ini punya masa depan, jangan sampai karena salah pergaulan akhirnya terperosok ke lembah hitam yang memupus harapan mereka akan masa depan. Salah satu langkah yang dia lakukan adalah mengikutkan anak-anak tersebut pada pelatihan teknisi HP yang diselenggarakan oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa- Prudential bekerjasama dengan kelurahan Beji, Kota Depok dari tanggal 25 September- 07 Oktober 2013 di aula RW 10 Kelurahan Beji. Mengenai rejeki, dia selalu yakin jika kita menolong orang lain maka Allah pasti akan menolong kita. Dan ini terbukti ketika bunda Eni bisa pergi umroh ke tanah suci tanpa mengeluarkan ongkos sepeserpun beberapa tahun yang lalu. LUAR BIASA !!.

 

* ) Pendamping Diklat Exhouse Prudential

 

Bagikan konten ini: